Gurita Bisnis Dewa Judi Malaysia Lim Kok Thay

Pemilik Genting Group Lim Kok Thay sukses mengantarkan dirinya sebagai orang terkaya ke-11 di Malaysia atau berada di peringkat 1.174 orang terkaya di dunia.

269
Dewa Judi Malaysia Lim Kok Thay

Generasi tahun 90-an, mungkin pernah menonton sebuah film komedi-drama laga berjudul God of Gambler. Film asal Hongkong yang ditulis dan disutradarai oleh Wong Jing ini mengisahkan tentang seorang ‘dewa judi’ yang diperankan aktor Chow Yun-Fat.

Nah, di kehidupan nyata sebetulnya ‘dewa judi’ juga ada loh. Sosok ini disematkan kepada miliader asal Negeri Jiran Lim Kok Thay yang memimpin Genting Group. Lim sukses menjadi salah satu orang terkaya di dunia  melalui bisnis ‘maysir’ dalam sistem ekonomi syariah.

Lantas bagaimana sepak terjang dewa judi Lim Kok Thay dalam membangun bisnis perjudian dimana mayoritas penduduk Malaysia adalah muslim? sebelum membahas hal tersebut ada baiknya kita mengetahui asal usul sosok sang dewa judi ini.

BACA JUGA

Mengenal Sosok Lim Goh Tong, Sang Pendiri Genting Highlands

Menyelami Sosok ‘Ratu Judi Makau’, Pansy Ho

Siapakah sebenarnya sosok Lim Kok Thay ?

Lim sendiri merupakan putra ke dua dari mendiang Lim Goh Tong, sang pendiri bisnis resor Genting Highlands. Bisnis tersebut berkembang pesat dengan semakin jatuh cintanya warga Malaysia dengan dinginnya kawasan bukit tersebut. Apalagi, lokasinya cukup strategis lantaran dekat dengan Ibu Kota Negara Malaysia.

Pendiri Genting Highlands Lim Goh Tong

Genting Highlands sendiri dibangun Lim Goh Tong tahun 1965, dan kemudian membuka kasino pada 1971. Kasino tersebut menjadi unggulan dari wilayah terintegrasi di Genting Highland yang meliputi hotel, taman hiburan dan tempat belanja. Bahkan kasino di Genting Highlands menjadi satu-satunya tempat perjudian yang legal di Malaysia.

Kawasan Genting Highlands yang terintegrasi dengan hotel, taman hiburan, tempat belanja hingga kasino

Ini dikarenakan kasino tersebut hanya diperuntukan bagi para turis dan warga non muslim. Jadi, jika Anda adalah warga negara Malaysia dan seorang muslim, pemerintah Malaysia sudah mengeluarkan larangan berdasarkan identifikasi dengan menggunakan kartu penduduk warga Malaysia.

Dengan kartu penduduk tersebut, pihak kasino bisa mengetahui apakah pengunjung tersebut warga Malaysia atau bukan, dan agama dari pengunjung tersebut. Jadi, mereka masih memikirkan bagaimana devisa negara bertambah tanpa melanggar aturan agama mayoritas di sana.

 

Kebesaran Genting di Tangan Lim Kok Thay.

Kembali ke sosok Lim Kok Thay, taipan kelahiran 16 Agustus 1951 ini kemudian meneruskan dan mengelola bisnis sang ayah yang meninggal dunia tahun 2007 silam. Sebelumnya, saat memutuskan pensiun pada Desember 2003, Lim Goh Tong secara resmi mewariskan semua hak kuasa dan kepemilikannya kepada Lim Kok Thay. Hal ini wajar mengingat Lim Kok Thay sudah terlibat dengan bisnis mendiang sang ayah sejak tahun 1976, saat dirinya masih berusia 24 tahun.

Di bawah kepemimpinan Lim, Genting mengembangkan merek-merek tempat rekreasi, seperti Resorts World, Maxims, Crockfords, dan Awana. Genting juga sukses besar setelah menjalin kemitraan dengan merek-merek rekreasi kelas dunia, antara lain Hard Rock Hotel, Outlet Premium, Synthetic Genomics dan lain sebagainya.

Bahkan, Lim lewat Genting membantu Mashantucket Pequots ikut mendirikan Foxwoods Resorts Casino di Connecticut, AS. Ini adalah resor kasino seluas 340 ribu meter persegi, yang sekaligus menjadikannya sebagai tempat perjudian terbesar di AS.

Di sisi lain, dirinya terus melakukan ekspansi dengan Resorts World Genting (sebelumnya Highland Resort) dan sukses membawa bisnis rintisan mendiang sang ayah menjadi resor terkenal di dunia, dan didapuk sebagai resor kasino terkemuka Asia pada periode 2005-2010.

Resort World Genting

Pada 2006, Lim membuat gebrakan lewat resor terintegrasi pertama di Pulau Sentosa, Singapura, yang dikenal dengan Resorts World Sentosa. Resor ini dibuka sejak Januari 2010 dan menjadi tujuan wisata terkemuka di Singapura dengan Universal Studios, hotel serta museum.

Resort World Sentosa

Saat ini, Genting Group terintegrasi di tiga negara Asia melalui Resort World Genting di Malaysia, Resorts World Sentosa di Singapura, dan Resorts World Manila di Filipina. Kehadiran resor-resor tersebut diklaim telah menarik jutaan pengunjung.

 

Gurita Bisnis Lim Kok Thay

Sesungguhnya, pundi-pundi kekayaan yang dimiliki Lim Kok Thay bukan hanya berasal dari bisnis resor perjudian semata. Diketahui, Ia memiliki gurita bisnis besar di berbagai bidang lainnya seperti operator pelayaran hingga kelapa sawit.

Satu diantaranya, Genting Hong Kong Limited (dulu dikenal Star Cruises Limited), menggandeng Norwegian Cruise Line, menjadi operator pelayaran terbesar ke tiga di dunia. Armadanya tercatat mencapai 18 unit kapal pesiar.

Juga melalui Genting Group, Ia bisa mencicipi bisnis pembangkit listrik, pengembang properti, minyak dan gas, bioteknologi, hingga kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Malaysia.

Bahkan, entitas bisnis di negaranya juga telah tercatat melantai di bursa saham setempat. Pun sama halnya dengan entitas usaha yang berada di Singapura dan Hong Kong yang terbilang moncer.

Mengutip Forbes.com, kekayaan Lim menyentuh 2,8 miliar USD atau setara Rp 40,6 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS). Dengan dompet setebal itu, dia didapuk sebagai orang terkaya ke-11 di Malaysia atau berada di peringkat 1.174 orang terkaya di dunia.