Mengenal Sosok Lim Goh Tong, Sang Pendiri Genting Highlands

297
Pendiri Genting Highlands Lim Goh Tong

Genting Highlands atau Tanah Tinggi Genting pastinya sudah tidak asing bagi warga Malaysia ataupun seluruh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Genting Highlands mengusung konsep One Stop Solution Entertainment yang menyediakan beragam fasilitas hiburan seperti berbagai wahana permainan, mall, hotel, restoran, live show, kasino dan banyak lagi. Bahkan, Genting Highlands dijuluki sebagai Las Vegas-nya Malaysia, karena merupakan satu-satunya lokasi perjudian yang legal di Malaysia.

Genting Highlands sendiri berada di area pegunungan Titiwangsa di Malaysia, sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Pegunungan ini sendiri tepatnya terletak di perbatasan negara bagian Malaysia yaitu Pahang dan Selangor.

Tempat hiburan Genting Highlands didirikan oleh Lim Goh Tong dari Fujian, China pada awal tahun 1960-an. Sejak saat itu, Genting Highlands terus berkembang pesat dan menghasilkan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah naungan Genting Bhd.

Selama lebih dari 50 tahun, usaha keras Lim Goh Tong sia-sia dalam mengembangkan Genting Highlands. Berkat kegigihannya dalam berbisnis, Lim Goh Tong dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di Malaysia dan dunia. Lalu, sekeras apa perjuangan Lim Goh Tong hingga menjadi pebisnis judi sukses, berikut penelusuran tim Matanaga.

Lim Goh Tong

Masa Remaja

Lim Goh Tong lahir di County Anxi, Fujian, China, pada tahun 1918. Lim Goh Tong merupakan anak ke lima dari 7 bersaudara.  Ayahnya bernama Lim Shi Quan dan merupakan seorang pedagang bibit di China. Sedangkan Ibunya bernama Goh Ban.

Ketika Lim Goh Tong genap berusia 16 tahun, sang ayah meninggal dunia. Karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, dia pun terpaksa meninggalkan bangku sekolahnya. Lalu dengan dukungan dari ibu dan saudaranya, Lim Goh Tong merantau ke Malaysia dan mulai bekerja saat berusia 19 tahun sebagai seorang tukang kayu.

Awal Berkarier

Dari pekerjaan awalnya Goh Tong kemudian mulai mencoba berdagang alat dan mesin bekas. Dia juga menginvestasikan keuntungan yang dimilikinya pada usaha pertambangan dan perkebunan kecil selama masa penjajahan Jepang. Saat itu, Goh Tong mendapatkan banyak keuntungan dari hasil perdagangan alat berat yang sangat dibutuhkan saat itu untuk usaha pertambangan dan perkebunan karet.

Dari sekadar penyedia alat berat, Lim Goh Tong lalu mulai terjun sendiri ke dalam industri penambangan besi. Dia melakukan ini dengan mengambil alih salah satu perusahaan tambang yang tidak dapat membayar utang 2 buldozer kepadanya.

Dengan bantuan Lim Goh Tong, perusahaan tersebut berkembang pesat dan berhasil mengembangkan usahanya dalam pertambangan timah. Dari sini ambisi Lim Goh Tong bertambah luas, dan dia pun mendirikan sebuah perusahaan di bidang konstruksi yang diberi nama Kien Huat Private Limited. Perusahaan tersebut berkembang pesat dan menjadi terkenal karena berhasil menyelesaikan berbagai proyek besar, di mana salah satunya adalah pembangunan Bendungan Air Itam.

BACA JUGA

Tak Kalah dari Las Vegas dan Makau! Ini 5 Kasino Termegah di Eropa

4 DESTINASI PERJUDIAN TERBAIK DI ASIA TENGGARA 

Pembangunan Genting Highlands

Pada awal tahun 1965, Goh Tong mulai merencanakan pembangunan Genting Highlands. Ide pembangunan Genting Highlands ini didapatkan Goh ketika berkunjung ke Cameron Highlands pada tahun 1964, sebuah tempat yang telah lama dikenal sebagai destinasi utama untuk berlibur bagi masyarakat papan atas Malaysia.

Akhirnya Lim Goh Tong memulai perencanaan pembangunan tempat wisata tersebut dan menentukan Gunung Ulu Kali di daerah Genting Sempah yang berjarak 58 km dari Kuala Lumpur sebagai tempat yang tepat untuk pembangunan tersebut. Kemudian pada tanggal 27 April 1965, Lim Goh Tong bersama dengan Tan Sri Haji Mohammed Noah bin Omar mendirikan perusahaan Genting Highlands Berhad. Perusahaan inilah yang kemudian mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan pembangunan resor wisata dari pemerintah daerah Pahang dan Selangor.

Pada tanggal 18 Agustus 1965, konstruksi Genting Highlands dimulai. Namun sejak awal, banyak pihak memandang bahwa usaha pembangunan tersebut terlalu berisiko besar dan terlalu sulit untuk diwujudkan.

Akan tetapi, Lim Goh Tong tetap fokus untuk mewujudkan visinya dan menyelesaikan pembangunan resor impiannya tersebut. Kemudian di tahun 1971, hotel pertama Genting Highlands berhasil diselesaikan dan dinamakan Highlands Hotel. Selanjutnya, hotel tersebut berganti nama menjadi Theme Park Hotel hingga sekarang.

Selain resor dan hotel, Genting Berhad ternyata menyiapkan bisnis lain untuk menunjang sisi hiburan dari tempat wisata ini, yaitu dengan menghadirkan tempat perjudian yang dinamakan Casino de Genting. Keberadaan Casino de Genting menjadikan Genting Highlands sebagai tempat wisata dengan kasino pertama di Malaysia kala itu, dan satu-satunya hingga sekarang.

Hingga saat ini, Selain Theme Park Hotel, sudah ada beberapa hotel dan resor lain yang berada di kawasan wisata terpadu ini yang dimiliki oleh Lim Goh Tong, dikelola oleh Resorts World Bhd, anak perusahaan Genting Group atau Genting Bhd.

Adapun hotel dan resort lain di bawah naungan Resorts World Bhd di antaranya Hotel Genting, Hotel Highlands, Hotel Resort, Hotel Theme Park, Awana Genting, dan Hotel First World. Untuk yang terakhir, ini merupakan hotel ke dua terbesar di dunia saat ini dengan 6.118 kamar siap untuk disewakan.

Genting Casino

Semua hotel dan resor milik Goh Tong menyediakan fasilitas seperti taman hiburan, kasino, lapangan golf, mal perbelanjaan, simulator sky diving, hall konser dan masih banyak lagi.

Kehadiran Casino de Genting sendiri nyatanya sukses mendatangkan ribuan orang dari seluruh dunia, terutama para penjudi, untuk berkunjung ke Malaysia. Sampai saat ini, bisnis resor dan kasino Genting Berhad berjalan sukses. Makanya tak heran kawasan wisata Genting Highlands milik Goh Tong ini dijuluki sebagai Las Vegas-nya Malaysia.

Tak hanya resor dan judi saja, Genting Berhad memiliki banyak unit bisnis lain. Mulai dari leisure & hospitality, perkebunan, pelayaran, pembangkit listrik, eksplorasi minyak dan gas, dan riset bioteknologi di banyak negara. Dari semua unit bisnisnya, Genting Berhad mencatatkan total pendapatan sebesar 20,9 miliar Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 70 triliun pada tahun 2018.

Pencapaian dan Penghargaan

Dari segi personal, berkat kepiawaiannya dalam mengelola Genting Group, Lim Goh Tong dan perusahaannya telah menerima banyak penghargaan. Misalnya, Malaysian Entrepreneurs Award (1985), Manager of the Year Award (1986), Business Achiever of the Year Award (1994), Number 1 ranking of 10 Malaysian Leading Companies (1996), dan G2E Asia Visionary Award (2008).

Kesuksesannya di dunia bisnis mengantarkan Lim Goh Tong sebagai salah satu orang terkaya di Malaysia dan dunia. Forbes mencatat Lim sebagai orang terkaya no 44 di dunia, dengan total kekayaan mencapai 4,25 miliar USD atau setara Rp60,9 triliun.

Pada 6 juni 1996, pemerintah Malaysia bahkan memberikan gelar ‘Tan Sri’ kepada Lim Goh Tong atas kontribusinya dalam membangun Negeri Jiran tersebut. Secara tingkatan, gelar ini menduduki peringkat ke tujuh di urutan gelar kehormatan yang dianugerahkan oleh kerajaan Malaysia. Gelar ini dikhususkan bagi warga negara Malaysia atau keturunan Malaysia saja. Salah satu selebriti dunia yang mendapatkan gelar ini adalah Michelle Yeoh.

Dalam hidupnya Lim Goh Tong juga dikenal sebagai seorang filantropis atau dermawan, di mana salah satunya diwujudkan dengan mendirikan Yayasan Lim. Yayasan ini sendiri merupakan organisasi non profit yang mengumpulkan donasi untuk berbagai institusi pendidikan dan kesehatan, pensiunan tentara, serta membantu berbagai panti sukarela lainnya.

Akhir Karier

Genting Highlands

Pada tanggal 31 Desember 2003, Tan Sri Lim Goh Tong resmi pensiun dan menyerahkan berbagai usahanya kepada putra ke duanya, yaitu Lim Kok Thay. Setelah pensiun, Lim Goh Tong lebih banyak menghabiskan waktunya bersama anak dan cucunya di vila yang dibangun di daerah Gohtong Jaya, tepat di kaki gunung di mana Genting Highlands berada.

Selang 4 tahun setelah pensiun, Tan Sri Lim Goh Tong menghembuskan nafas terakhir di usia 89 tahun. Lim Goh Tong meninggal pada 23 Oktober 2007 di Rumah Sakit Subang Jaya dan dimakamkan pada 29 Oktober 2007 di Lim Goh Tong Memorial Park.

Sejak kepergiannya, Lim Goh Tong meninggalkan seorang istri tercinta bernama Lee Kim Hua, dan 6 orang anak yaitu Lim Siew Lay, Lim Siew Lian, LimSiew Kim, Lim Tee Keong, Lim Kok Thay and Lim Chee Wah, serta 19 orang cucu. Total kekayaan Lim Goh Tong sebelum meninggal, yang sebagian besar bersumber dari Genting Highlands, tercatat mencapai 21 miliar Ringgit Malaysia atau senilai Rp71 triliun.