MENGAPA ORANG CHINA SUKA BERJUDI?

887

Sudah menjadi rahasia umum bahwa mayoritas orang China dikenal suka melakukan kegiatan berjudi. Lalu apa yang menjadi alasan akan stigma tersebut melekat pada mereka? 

Untuk megetahui lebih lanjut, Anda perlu melihat ke belakang dan akan segera menyadari bahwa orang-orang China memiliki sejarah perjudian yang telah terdokumentasikan sejak lama.

Catatan mengenai perjudian pertama di Negeri Tirai Bambu itu dapat ditelusuri kembali ke dinasti pertama sekitar 4.000 tahun yang lalu. Perjudian tercatat terjadi di setiap dinasti sejak saat itu. Faktanya, banyak permainan modern seperti lotre, pai gow, tien gow, fan tan,dan mahyong diperkirakan berasal dari China.

Penelusuran sejarah menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat akan hiburan perjudian di kalangan pejabat dan rakyat biasa China selama ribuan tahun. Namun, untuk lebih memahaminya, kita harus melihat melampaui sejarah perjudian China. 

Budaya juga memainkan peran kunci dalam perjudian China. Namun, tidak benar untuk mengatakan bahwa budaya China secara langsung mendorong orang China untuk berjudi lebih dari budaya bangsa lain.

Sebaliknya, nilai-nilai tradisional China yang diadvokasi oleh Konfusius seharusnya melarang perjudian. Itu karena judi sebagai aktivitas manusia dianggap pemborosan dan berpotensi menyebabkan kekacauan sosial. 

Di masa lalu, tatanan sosial penting bagi pengelolaan masyarakat China yang besar, sesuatu yang selalu ingin dicapai oleh para penguasa kuno. Faktanya, perjudian telah dikontrol dan terkadang dilarang sepanjang sejarah China.

Budaya sendiri pada dasarnya dapat mengambil bentuk yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda pada setiap individu. Karakteristik penjudi China ini mungkin ada hubungannya dengan pengaruh kepercayaan dan nilai-nilai China. 

Konfusianisme, Taoisme, Budha, dan aliran kepercayaan kuno semuanya memainkan peran penting dalam membentuk karakteristik orang China modern. Konfusianisme, khususnya, meletakkan dasar bagi nilai-nilai China modern.

Walau demikian tampaknya kepercayaan kuno tentang surga atau bumi dan ritual untuk menyenangkan para dewa adalah titik awal untuk pengembangan lebih lanjut, dari obsesi orang-orang China terhadap hal-hal gaib (misalnya keberuntungan, fengsui, nasib dan takdir).

Salah satu dari banyak sifat orang China yang mungkin dihasilkan dari pengaruh ini adalah percaya ada kekuatan ‘eksternal’ yang memegang kendali atas hidup mereka. Orang China meyakini hal itu lebih tinggi dari rekan-rekan barat mereka. Artinya, orang China percaya bahwa keberuntungan, takdir, kesempatan, dan kekuatan lain yang berkuasa mengendalikan hidup mereka lebih dari diri mereka sendiri.

Perasaan ada kekuatan eksternal yang mengendalikan mereka berpotensi menyebabkan ilusi kontrol yang lebih tinggi di meja permainan. Bentuk takhayul unik orang-orang China tentang benda-benda keberuntungan atau kesialan, fengsui, dan angka-angka telah meningkatkan ilusi kontrol tersebut. Namun, ini juga sedikit meningkatkan nilai hiburan, fantasi, dan pelarian yang diperoleh orang China dari perjudian.

Satu hal yang pasti, bagi orang China, perjudian telah lama menjadi aktivitas sosial yang sangat umum. Tidak ada yang akan mempermasalahkan tentang hal itu. 

Bermain mahyong, misalnya, sering dilakukan di antara orang China di seluruh dunia. Mahyong dikatakan dapat membantu orang-orang tua untuk berpikir lebih baik dan merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan selama makan malam pernikahan dan bahkan usai pemakaman. Ini adalah permainan yang disukai hampir seluruh orang China.

Berjudi juga boleh dilakukan siapa saja, termasuk kaum muda, selama periode perayaan, seperti Tahun Baru Imlek. Mungkin sikap terhadap perjudian sebagai aktivitas sosial ini adalah cerminan dari nilai-nilai dan budaya China. 

Perjudian pada dasarnya jadi seperti hanyalah sebuah bentuk kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh orang-orang China selama ribuan tahun. Jadi, mereka tidak melihat ada yang salah dengan itu. 

Namun, hal itu baru dianggap tabu jika dilakukan secara berlebihan. Orang China yang jatuh ke dalam kecanduan judi akan dianggap hanyalah seseorang yang tidak dapat mengendalikan tindakannya sendiri dan secara moral adalah orang jahat.

Menariknya, penelitian yang dilakukan di beberapa negara menemukan tingkat kecanduan judi yang lebih tinggi di antara penduduk keturunan China dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya. Ini mungkin terkait dengan ilusi kontrol dan faktor lingkungan seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Dengan mengamati perjudian China dari berbagai perspektif seperti sejarah, budaya, dan psikologi, seseorang kemudian dapat mulai memahami mengapa penjudi China berperilaku seperti yang mereka lakukan. Dari sana, baru kita coba mencari cara bagaimana dapat mengelola konsumsi perjudian mereka.