Menelusuri Asal Usul Dadu yang Identik dengan Judi

425

Selama ini dadu sering digunakan dalam berbagai permainan, termasuk permainan anak-anak, board game, dan judi konvensional. Tidak hanya itu, dadu juga digunakan dalam permainan judi online dan game lainnya berbasis mobile, komputer dan konsol game.

Saat masih kecil, permainan papan (board game) yang menggunakan dadu memang akrab bagi hampir semua orang di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Beberapa permainan board game yang sering dimainkan oleh anak kecil hingga saat ini diantaranya Monopoli, Ludo, Halma, Ular Tangga, dan lainnya.

BACA JUGA

Ketika dewasa, board game yang menggunakan dadu kembali dimainkan oleh kebanyakan orang untuk berjudi di kasino. Board game judi populer yang sering dimainkan oleh kebanyakan orang yaitu Roulette, Craps, Hazard, Sic Bo, Poker Dice, dan banyak lagi. Selain di kasino, kini board game judi dengan dadu juga bisa dimainkan melalui situs judi online dan aplikasi game berbasis Android dan iOS. 

Perlu diketahui, dadu memiliki bentuk kubus berbentuk kecil dengan diberi tanda titik dengan urutan nomor 1 sampai 6 pada setiap sisinya. Jika diperhatikan dengan jelas, titik – titik di dua bidang yang berhadapan selalu berjumlah 7. Misalnya, titik 1 berpasangan dengan titik 6, titik tiga berpasangan dengan titik 4, dan titik 2 berpasangan dengan titik 5. 

Ukuran dadu yang dimainkan dalam permainan board game judi pun beragam. Biasanya ukuran yang digunakan untuk bermain board game judi sekitar 1cm hingga 2 cm. Pastinya dadu yang digunakan seukuran jepitan tangan dengan dua jari.

Berkat ukurannya yang mungil, makanya dadu sering digunakan dalam permainan papan judi. Namun, kepopuleran dadu hingga digunakan dalam permainan judi memiliki sejarah panjang yang perlu diketahui. Berikut asal usul dadu yang sering digunakan dalam permainan judi baik secara offline maupun online.

Awal Usul Dadu

Dadu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu, ‘Datum’ yang berarti ‘Diberikan atau Dimainkan’. Secara umum dapat diartikan, dadu adalah benda kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan angka atau simbol acak. 

Menurut Sophocles (495-406 SM), dadu ditemukan oleh seorang Yunani saat penyerangan ke Troya. Sementara Herodotus (484 – 425 SM) berpendapat, bangsa Lydia yang merupakan kerajaan kuno di sebelah barat Asia kecil di masa pemerintahan Raja Atys adalah pencetus ide pembuatan dadu. 

Namun sayang, kedua pendapat itu ditolak para arkeolog. Menurut penemuan mereka, dadu sudah lebih dulu digunakan pada peradaban lebih awal. Termasuk dalam kelompok itu adalah suku Indian Amerika Utara, Aztec dan Maya. Begitupun masyarakat kepulauan sekitar Pasifik, Eskimo dan Afrika yang memiliki permainan dengan dadu yang unik.

Pada era Yunani dan Romawi kuno, dadu dibuat dari tulang dan gading, perunggu, serta aneka batu-batuan mulai marmer, akik, kristal oniks, porselen, dan lainnya. Bentuknya pun tak hanya kubus, tapi piramida, pentahedral, dan octahedral dengan sejumlah variasi permukaan. Pada zaman itu, bangsa Romawi kuno sangat menyukai berbagai jenis permainan dadu. 

Hal tersebut terbukti dengan gambar-gambar dinding sebuah kedai minuman di kota Pompeii, Italia tentang beberapa orang yang sedang bermain dadu. Sekedar informasi, kota Pompeii sudah terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. 

Saat itu, bangsa Romawi menyebut dadu sebagai ‘Tesserae’. Bangsa Romawi kuno juga memiliki dadu yang bertanda pada empat sisi yang disebut ‘Tali’. Beberapa tesserae ditemukan di Herculaneum, Itali.

Dalam beberapa permainan, angka yang keluar pada dadu sulit diduga. Namun, ada yang mencoba mengaturnya secara curang. Dadu ‘curang’ ini pernah ditemukan di kuburan Mesir kuno, Asia Timur, serta pemakaman Amerika Utara dan Selatan.

Pendapat lain menyebutkan bahwa dadu sudah ada sejak zaman prasejarah, sekitar lebih dari 8.000 tahun silam. Kala itu, dadu digunakan untuk meramal masa depan. Dadu yang digunakan pada zaman itu terbuat dari tulang pergelangan kaki domba yang ditandai di empat bidangnya.

Dadu kubus sebenarnya sudah ada sejak tahun 600 SM (Sebelum Masehi). Selanjutnya pada tahun 2000 SM, ditemukan bukti berupa beberapa dadu di pemakaman di wilayah Cina dan Mesir. Sementara di India, sejak lebih dari 2000 tahun silam, sudah ada catatan tertulis pertama tentang dadu berbahasa Sansekerta, Mahabharata. 

Pada awal ditemukan, dadu dibuat menggunakan bahan-bahan seperti biji buah prem dan persik, biji-bijian, tulang rusa dan lembu, tanduk rusa kulit biji walnut, gigi berang-berang dan tikus tanah, kaca dan keramik. 

Dadu juga pernah memiliki bentuk persegi panjang menyerupai batu bata dengan sudut lancip, tidak seperti dadu kubus yang ada pada saat ini dengan sudut lengkung. Bentuk seperti batu bata itu tidak nyaman digunakan sehingga bentuknya kemudian diubah menjadi kubus.

Penggunaan Dadu Dalam Berbagai Permainan Judi

Hingga saat ini, dadu menjadi alat permainan tertua di dunia. Jenis permainan dadu pun beragam, mulai dari permainan anak-anak hingga permainan judi, seperti tadi sudah disebutkan di atas. 

Dalam perjalanannya, dadu berbentuk kubus yang terus digunakan di seluruh dunia sampai sekarang. Saat ini, dadu yang sering digunakan dalam beberapa permainan board game, termasuk judi menggunakan dadu berbahan plastik, kayu dan aluminium. Dadu plastik ada dua jenis yaitu sempurna dan tidak sempurna. 

Jenis dadu yang sempurna paling sering digunakan dalam berbagai permainan judi di tempat kasino seperti Roulette, Craps, Hazard, Sic Bo, Poker Dice dan lainnya. Pada dadu sempurna, siku garis pertemuan dua sisinya tajam serta ukurannya pun harus tepat. Standar ukuran dadu sempurna yang digunakan pada permainan kasino adalah 0,0013 cm. 

Sementara dadu tak sempurna sering dimainkan sehari-hari, seperti Halma dan Ular Tangga. Dadu ini punya garis pertemuan dan sudut yang tumpul. 

Dadu sempurna dibuat secara manual menggunakan tangan. Sedangkan dadu tak sempurna diproduksi menggunakan bantuan mesin.

Dadu mulai digunakan dalam permainan judi sekitar tahun 1125 M silam oleh para prajurit selama Perang Salib berlangsung untuk sekedar menghibur diri. Permainan judi pertama yang digunakan pada era tersebut adalah Hazard. Selanjutnya Hazard menjadi permainan utama di rumah judi terbaik di seluruh Inggris pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18. 

Para pemain, termasuk bangsawan Inggris yang paling bersemangat dan menyelenggarakan permainan dadu menjadi acara sosial dalam skala besar. Bahkan tak tanggung-tanggung, nilai taruhan yang dipasang pada permainan Hazard sangat tinggi. 

Hingga saat ini, Hazard dikenal sebagai salah satu cikal bakal permainan Craps yang populer di seluruh dunia. Sampai tahun 2021 ini, perkembangan permainan judi yang menggunakan dadu terus berkembang pesat, baik permainan konvensional, maupun game berbasis mobile, komputer dan konsol game.