Kenapa As Sekop Disebut Kartu Kematian?

300

Ada banyak simbol dalam satu pak kartu remi yang berisi 52 lembar. Seperti kita tahu, kartu ini terbagi menjadi 4 jenis kartu yakni Spade atau sekop (waru), Heart atau hati, Diamond atau berlian (wajik), dan terakhir Club atau keriting.

Jika diperhatikan, dari ke empat jenis kartu tersebut, ada salah satu kartu yang memiliki desain berbeda yakni As Sekop. Biasanya Anda bisa melihat hiasan desainnya jauh lebih megah dibandingkan kartu lainnya.

BACA JUGA

Terlepas dari desainnya, kartu As memiliki cerita pilu dimana dikaitkan dengan kematian yang dahulu digunakan tentara Amerika sebagai senjata psikologis dan propaganda di beberapa negara konflik.

Jika Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sejarah kartu As sekop ini yang dikenal sebagai ‘kartu kematian, baca terus artikel ini untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

Dasar Sejarah As Sekop

Seringkali As sekop dianggap sebagai kartu tertinggi di banyak jenis permainan kartu remi termasuk dalam permainan poker. Asal muasal reputasi ‘kartu kematian’ pada As Sekop berasal dari sejarah Inggris dimana kartu remi dikenai pajak oleh pihak kerajaan. 

Awalnya, setiap pak remi terdapat stempel dari pemerintah, yang membuktikan bahwa barang tersebut baru dan pemerintah telah menerima haknya. Namun pada tahun 1684, Pengadilan London melarang mengimpor kartu produksi asing.

Hingga pada masa pemerintahan Ratu Anne, terdapat ‘materai’ khusus  yang ditempatkan pada satu kartu di setiap dek remi yaitu As Sekop, untuk membuktikan bahwa semua pajak telah dibayar. 

Kemudian, pada tahun 1765, kantor pajak milik pemerintah mulai mencetak sendiri kartu As Sekop dengan desain tersendiri dan melarang produsen menjual belikan desain. Hingga pemerintah pada saat itu menerbitkan undang-undang yang melarang pencetakan As Sekop oleh selain pemerintah. 

Dalam undang-undang tersebut, pencetakan As Sekop adalah pelanggaran berat dan banyak orang melanggar peraturan ini di hukum gantung pada abad 18 dan awal abad ke-19 di Inggris. Inilah awal sebutan kartu As Sekop menjadi kartu kematian. 

Namun pada akhir abad ke-19, undang-undang tersebut dihapuskan dan produsen kartu diizinkan kembali untuk mencetak kartu As Sekop sendiri. Sejak saat itu, produsen mencetak kartu As Sekop dengan desain yang lebih sederhana untuk menghilangkan sejarah suram di balik kartu tersebut. 

Membawa Perang Dunia II Amerika ke Vietnam

Satu abad kemudian, As Sekop kembali menjadi simbol kematian oleh pasukan terjun payung Resimen Infantri Parasut ke-506 yang terkenal dari Divisi Lintas Udara 101 Amerika dengan gambar As Sekop pada helm mereka. Tujuannya, untuk membantu masalah identifikasi yang menjangkiti besar Operasi skala udara. 

Selain itu, pasukan terjun payung Amerika juga menggunakan kartu As Sekop bergambar Lady Liberty di tengahnya yang menurut kepercayaan rakyat Vietnam bahwa gambar tersebut adalah lambang kematian. 

Lantas, hubungan antara As Sekop dan peperangan semakin diperkuat ketika pasukan Amerika di Vietnam menggunakannya sebagai senjata psikologis melawan Viet Cong, meninggalkan kartu-kartu di tubuh para pejuang musuh yang terbunuh.

Puncaknya, pada tahun 1967 ribuan lembar kartu As Sekop dilempar oleh pasukan Amerika yang melintas di atas desa kecil antara Duc Pho dan Mo Duc di Vietnam. Desa tersebut konon bersarang markas Viet Kong. 

Tak lama, pasukan darat Amerika dengan sandi  “Operation Baker” bersama dengan tank-tank besarnya melakukan penyerangan dengan membakar rumah-rumah penduduk dan melemparkan granat ke dalam bunker markas Viet Kong. 

Kemudian, para korban disumpal dengan kartu-kartu As sekop. Tujuannya untuk senjata psikologis menghancurkan mental lawan. Akibat peristiwa tersebut banyak korban berjatuhan dari pihak Viet Kong.