Jadi Sarang Judi Terbesar di Asia, Inilah Sejarah Kota Makau

202

Selama ini, kota Makau memang dikenal sebagai ‘Las Vegas Asia’ yang menjadi pusat perjudian terbesar di kawasan Asia dengan banyaknya tempat kasino kelas dunia. Tempat kasino populer di kota Makau yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan hingga saat ini di antaranya seperti Sands Macau, MGM Grand Macau, Venetian Macau, City of Dream dan banyak lagi. 

Sejak bertahun-tahun, pemerintah kota Makau sudah melegalkan perjudian di wilayahnya tersebut. Mengingat, sejauh ini perjudian di Makau menyumbang pendapatan terbesar di wilayah tersebut. Selain dikenal sebagai ‘Las Vegas Asia’, kota Makau juga dijuluki The Sin City of Asia (Kota Dosa Asia). Sebab tak hanya judi, di Makau juga terdapat berbagai klub malam.

BACA JUGA

Sebelum judi dilegalkan dan menjadi kota judi, Makau memiliki sejarah panjang. Berikut sejarah Kota Judi Makau yang dijuluki sebagai ‘Las Vegas Asia’.

Awal Berdiri Kota Makau Hingga Menjadi Kota Judi

Makau merupakan sebuah kota dan daerah administratif khusus di Republik Rakyat Tiongkok yang berada di bagian barat Delta Sungai Mutiara yang bermuara di Laut Tiongkok Selatan. 

Dengan populasi penduduk sampai saat ini berjumlah sekitar 680.000 dan luas mencapai 32,9 km, menjadikan kota Makau sebagai salah satu wilayah yang memiliki penduduk terpadat di dunia sampai saat ini.

Awalnya kota Makau dikuasai oleh kekaisaran Dinasti Ming yang berlangsung pada tahun 1368-1644. Kala itu, Makau disewakan ke Portugis untuk dijadikan pelabuhan dagang yang kelak berkembang sebagai perantara utama dalam perdagangan antara Asia dan seluruh dunia. 

Sebagai upaya untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, perjudian di Makau dilegalkan oleh pemerintah Portugis pada tahun 1849. Pada akhir abad ke-19, pemerintah Makau memperkenalkan sistem perizinan untuk rumah fantan (rumah judi Cina). 

Saat itu, tercatat lebih dari 200 rumah judi diharuskan membayar sewa perjudian kepada pemerintah. Izin monopoli kasino kedua diberikan kepada Perusahaan Tai Heng pada tahun 1937. Namun, perusahaan itu terlalu konservatif untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi ekonomi perjudian.

Selanjutnya pada tahun 1557 sampai tahun 1999, Portugis berhasil merebut kota Makau dari pemerintahan Dinasti Ming. Pada tahun 1962 ketika pemerintah memberikan hak monopoli untuk semua bentuk perjudian kepada Sociedade de Turismo e Diverses de Macau (STDM). 

STDM sendiri merupakan sebuah sindikat yang dibentuk bersama oleh pengusaha Hong Kong dan Makau. STDM memperkenalkan permainan gaya barat dan modernisasi transportasi laut antara Makau dan Hong Kong, serta membawa jutaan pejudi dari Hong Kong setiap tahun. Kemudian lisensi perjudian ini diperpanjang pada tahun 1986 untuk 15 tahun lagi, namun berakhir pada akhir tahun 2001.

Makau kembali dipindahkan ke Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1999 dan menjadi wilayah administrasi khusus Tiongkok. Selama transisi ini, tidak ada perubahan kebijakan perjudian di Makau. Sejak tahun 1999 sampai saat ini, Makau kembali diserahkan kepada pemerintah Tiongkok dengan dua sistem pemerintahan. 

Pada tahun 2002, pemerintah Makau mengakhiri sistem monopoli dan memberikan konsesi operasi kasino dan subkonsesi kepada Sociedade de Jogos de Macau (SJM, anak perusahaan STDM yang 80% dimiliki), Wynn Resorts, Las Vegas Sands, Galaxy Entertainment Group, kemitraan MGM Mirage dan Pansy Ho Chiu-king, serta kemitraan Melco dan PBL. Berikutnya, pada tanggal 18 Mei 2004, kasino Sands Macau dibuka di dekat Terminal Feri Makau. 

Hingga saat ini, terdapat 16 kasino yang dioperasikan oleh STDM, dan mereka masih mendominasi industri kasino di Makau. Sampai saat ini kebanyakan kasino di Makau mempekerjakan sekitar 20% dari populasi penduduk di kota tersebut. 

Tempat kasino populer di kota Makau yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan hingga saat ini diantaranya Sands Macau, MGM Grand Macau, Venetian Macau, City of Dream dan banyak lagi. 

Venetian Macau Resort Hotel merupakan hotel kasino terbesar di Makau yang terdiri dari 3000 kamar yang menjadi favorit bagi wisatawan. Walaupun kental dengan unsur Portugis yang menjajah Makau selama bertahun-tahun, Venetian Macau Resort Hotel mengusung arsitektur seperti suasana kota Venesia di Italia. Venetian Macau Resort Hotel memiliki kasino dengan permainan judi terbanyak dan paling bagus serta terdapat mall terbesar di Makau di dalamnya. 

Sejauh ini permainan yang paling populer di Makau adalah baccarat dengan meja baccarat mendominasi 33 kasino di kota ini. Selain itu, terdapat juga mesin slot judi pada sejumlah kasino di Makau. Namun, mesin slot kurang populer di Makau.

Pendapatan Terbesar Kota Makau Didominasi oleh Perjudian

Sejak awal 1960-an, sekitar 50% pendapatan resmi kota Makau didominasi oleh perjudian. Sampai akhir 1990-an, persentase pendapatan dari perjudian di kota Makau tetap stabil. Pada tahun 1998, sekitar 44,5% dari total pendapatan pemerintah dihasilkan oleh pajak langsung atas perjudian. 

Kemudian pada tahun 1999, pendapatan sempat menurun sebesar 9,1% dikarenakan di tahun tersebut sudah banyak muncul game judi online. Pada tahun 2002, pemerintah Makau menandatangani kontrak pemberian izin pengoperasian judi dengan dua perusahaan judi di kota tersebut yaitu Wynn Resort Ltd. dan Galaxy Casino. Kontrak tersebut membuka peluang pasar perjudian dan meningkatkan pendapatan pajak pemerintah Makau secara signifikan. 

Perjudian di Makau juga menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke kota tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, hingga saat ini, pajak perjudian dapat menyumbang sekitar 70% pendapatan pemerintah Makau. Sampai saat ini, industri perjudian menghasilkan lebih dari 40% dari pajak Produk Domestik Bruto (PDB) Makau.

Namun, industri perjudian merupakan sumber pendapatan yang tidak stabil bagi pemerintah Makau. Karena bisnis perjudian masih bergantung pada kemakmuran ekonomi Asia lainnya, terutama China. Berdasarkan data Fitch Ratings, pada tahun 2018, industri perjudian di Makau tumbuh 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun persentase tersebut, tertinggal dari pertumbuhan 41% di pasar kasino yang sedang berkembang seperti di Singapura, Korea Selatan, Filipina, dan Australia. Pada tahun 2019, pendapatan kasino di Makau mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. 

Sampai saat ini, total pendapatan Makau dari perjudian mencapai USD 33 miliar atau setara Rp476 triliun. Pendapatan tersebut juga setara dengan lima kali lipat total pendapatan dari Las Vegas Strip di Amerika Serikat.