Bagaimana Teori Zig-Zag Dapat Pengaruhi Opsi Taruhan Olahraga

202

Teori Zig-Zag merupakan sebuah strategi taruhan yang telah dimanfaatkan selama sekitar 40 tahun. Konsep dari strategi taruhan ini berasal dari ketakutan yang umumnya dialami sebuah tim setelah mengalami kekalahan, sehingga mendorong para pemain untuk memberi performa terbaik pada pertandingan berikutnya. 

Adanya teori Zig-Zag menyarankan petaruh untuk pasang taruhan pada tim yang baru saja kalah pertandingan sebelumnya, yang umumnya perlihatkan performa lebih baik dari sebelumnya (peluang menang yang lebih dari 50%). Tak jarang odds bagi tim yang baru saja alami kekalahan akan menguntungkan petaruh yang jeli. 

Asal-Usul Teori Zig-Zag

Teori Zig-Zag dikembangkan oleh petaruh legendaris Tony Salinas, dimana teorinya diberlakukan untuk setiap pertandingan NBA atau NHL yang terdiri dari 7 seri pertandingan. 

BACA JUGA

Salinas begitu yakin bahwa para bandar judi tidak mempertimbangkan peningkatan performa sebuah tim yang baru saja alami kekalahan saat menyusun moneyline pertandingan, namun lebih memperhatikan faktor lain seperti keunggulan kandang tuan rumah.

Saat Salinas mengembangkan teori ini, dia berharap untuk menggunakannya pada playoffs NBA. Tak lama setelah menerapkan teorinya, beberapa petaruh jeli lainnya melihat teori tersebut juga bisa diterapkan pada seri pertandingan NHL.

Bagaimana Cara Kerja Teori Zig-Zag

Sebenarnya prinsip dari teori zig-zag bisa diterapkan pada seri apa saja yang menggunakan format 2-2-1-1-1. Sebelum 2013, Final NBA menggunakan format 2-3-1-1, namun karena banyak yang percaya bahwa tim dengan kedudukan rendah diberi keuntungan tidak adil dengan memberinya kesempatan untuk main di kandang nya sendiri. Namun kini sejak 2013, final NBA telah kembali menerapkan struktur 2-2-1-1-1.

Ada yang coba menerapkan teori zig-zag atau setidaknya sebuah variasinya untuk NFL atau MLB, namun sebenarnya keterikatan teori ini kurang berlaku karena tidak adanya struktur 2-2-1-1-1 seperti pada NBA dan NHL. Yang jelas teori zig-zag kurang bermanfaat untuk pertandingan yang tidak menggunakan struktur tersebut.

Hubungan Teori Zig-Zag dan Playoff NBA

Berikut adalah sejumlah bukti statistika dimana Teori Zig-Zag dapat bermanfaat jika diterapkan dalam pertandingan NBA, terutama saat playoff.

  1. Pertandingan di kandang sendiri sangat berarti dalam pertandingan NBA. Berdasarkan data yang ada, umumnya 64,5% pertandingan yang berlangsung di kandang sendiri dimenangkan oleh tim tuan rumah. 
  2. Dalam sejarah NBA, tim yang bermain di kandang lawan dan kalah pada pertandingan pertama, sebesar 34% akan menang pada pertandingan kedua. 

Hanya karena tim tuan rumah lebih memungkinkan pertandingan kedua, tidak berarti ada keuntungan bagi petaruh. Walau 34% terdengar kecil, tapi jelas bukan angka yang bisa diabaikan. 

Hanya karena sebagian besar taruhan akan lebih mendukung tim tuan rumah, tetap ada peluang untuk pasang taruhan pada pertandingan yang memiliki odds 1/3. Probabilitas odds bahwa tim lawan akan menang tentu akan lebih rendah dari 34%, tapi dalam sejarah, petaruh cenderung tak terima jika tim alami sebuah kekalahan.

Statistika Dibalik Teori Zig-Zag

Berikutnya adalah sejumlah hasil statistika dari tim yang berhasil bangkit kembali setelah alami kekalahan dalam playoffs NBA.

  • Jika tim lawan berhasil mengalahkan tim tuan rumah, ada peluang sebesar 1,76% tim tuan rumah akan bangkit kembali pada pertandingan kedua.
  • Bagaimanapun hasil pertandingan atau hasil pasangan lawan, tim yang kalah pada pertandingan sebelumnya, ada kecenderungan sebesar 56% berusaha menutup kekalahan sebelumnya. 
  • Jika tim tuan rumah telah unggul 2-0 dan terpaksa main pertandingan ke-3 di kandang lawan, tim underdog cenderung lebih unggul saat kembali ke kandang sendiri. Berdasarkan data, 65% kemenangan ada pada moneyline dan kemenangan sebesar 68% yang tersebar pada spread. Kedua kejadian terjadi 2/3 kali, yang cukup menjanjikan.
  • Umumnya, jika tim yang diunggulkan alami kekalahan pada pertandingan sebelum dengan selisih 4 poin atau lebih, umumnya menang melawan spread pada pertandingan berikutnya. Dalam sejarah NBA, dari semua tim yang alami hal ini, sekitar 58,7% tim menang pada pertandingan berikutnya.

Walau semua perhitungan statistika ini sangat menjanjikan dan tampak sebagai bukti kuat bahwa pasang taruhan pada tim yang telah alami kekalahan, opsi atas tim mana yang ingin Anda pasang taruhan tetap jatuh pada diri Anda. Apapun yang terbukti secara statistika, tidak menjamin bahwa hal akan terulang kembali pada pertandingan yang akan Anda pasang taruhan.